Helikopter Polisi Serang Gedung Mahkamah Agung Venezuela

Rabu, 28 Juni 2017 - 08:32 WIB
Helikopter Polisi Serang Gedung Mahkamah Agung Venezuela
Helikopter Polisi Serang Gedung Mahkamah Agung Venezuela
A A A
CARACAS - Sebuah helikopter polisi menyerang gedung Mahkamah Agung Venezuela di Caracas, pada hari Selasa waktu setempat. Gedung pengadilan tertinggi itu diserang dengan granat, namun gagal meledak.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengutuk serangan itu dan menganggapnya sebagai upaya kudeta.

Berbicara di stasiun televisi pemerintah, presiden berusia 54 tahun ini mengatakan bahwa pasukan khusus Venezuela sedang mengejar pelaku di balik serangan terhadap gedung Mahkamah Agung. Maduro menyebut pelakunya sebagai teroris.

Pemerintah Maduro dalam tiga bulan terakhir menghadapi gelombang demonstrasi dari kubu oposisi. Kini, sejumlah “orang dalam” di jajaran pemerintah ikut membangkang terhadap Maduro.

Sebuah laporan saksi mata yang belum bisa diverifikasi secara independen menyatakan, helikopter tersebut membawa spanduk anti-pemerintah dan diterbangkan oleh seorang petugas polisi yang telah menyatakan dirinya bagian dalam pemberontakan. Pernyataan polisi itu juga muncul dalam sebuah video di media sosial.

Menurut Maduro, helikopter polisi yang melakukan serangan itu juga terbang ke kantor Kementerian Dalam Negeri. ”Saya menuntut agar MUD (koalisi oposisi) mengutuk serangan kudeta ini,” katanya, seperti dilansir Guardian, Rabu (28/6/2017).

Demontrasi dari para aktivis oposisi terjadi nyaris tanpa henti di negara itu. Mereka menyalahkan manajemen pemerintahan yang kronis dan perilaku pemerintah Maduro yang semakin otoriter. Negara yang dulunya produsen minyak yang makmur itu telah menderita inflasi yang gila-gilaan dan kriminalitas yang menyebar.

Mahkamah Agung Venezuela dibenci musuh-musuh politik Maudor karena dianggap pro-pemerintah. Pengadilan tertinggi itu telah mengeluarkan serangkaian putusan yang memperkuat posisi Maduro dan merongrong badan legislatif yang dikuasai oposisi.

Sebelumnya, Maduro telah memperingatkan bahwa pendukungnya akan mengangkat senjata jika pemerintahannya digulingkan.

Berbicara pada sebuah demonstrasi untuk mempromosikan pemilu 30 Juli untuk majelis konstituante, Maduro mengatakan bahwa dia akan berjuang untuk mempertahankan ”revolusi Bolivarian” yang dicetuskan pendahulunya, Hugo Chavez.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3483 seconds (0.1#10.140)